"Ratna inilah yang mengajukan proposal, bukan ditugaskan loh. Jadi kami dari Hanura melihat itu biasa saja. Siapapun, organisasi apapun yang minta perencanaan ke Pemda DKI, apakah itu dana hibah segala macam kalau setelah diteliti itu bisa direkomendasi, bisa ditindaklanjuti kan. Nggak ada masalah kalau menurut saya," kata Sekretaris Fraksi Hanura DPRD DKI Veri Yonnevil kepada detik.com Jumat (5/10/2018) malam.
"Kalau politik balas budi itu sah-sah saja, dan itu pasti. karena beberapa bulan lalu ketika mobilnya diderek karena dia telepon Anies, mobilnya lansung nggak diderek dikembalikan," ucapnya.
Dia menduga pemberian bantuan itu juga tak lepas dari balas budi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Ratna yang mendukungnya di Pilkada DKI. Veri kemudian mengungkit soal mobil Ratna yang dikembalikan meski sempat diderek oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Keberangkatan Ratna itu disponsori oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta atas disposisi Anies. Ratna diberi akomodasi, tiket, dan uang saku senilai Rp 70 juta.
Pembiayaan itu kemudian dinilai oleh PKB DKI sebagai balas budi Anies ke Ratna yang pernah menjadi timsesnya. "Ya itu nggak anehlah. Karena kan bagian dari balas jasa gubernur. Kan dulu Ratna bagian dari pendukung Anies," kata Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas.
Anies menyatakan Pemprov mensponsori Ratna ke Chile sebagai bentuk dukungan ke seniman. Dia pun menepis pembiayaan tersebut sebagai balas budi ke Ratna.
"Tidak (balas budi). Pemprov mendukung seniman-seniman yang berangkat ke luar negeri. Semua pakai aturan. Dalam beberapa bulan terakhir kita mengirim banyak seniman ke luar negeri, agar bisa mewarnai kancah seni dunia," kata Anies di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/10).
Baca Juga : Cara mudah menag
Klik disini : Daftar Baru






Tidak ada komentar:
Posting Komentar