Awalnya wanita itu--sebagaimana penumpang biasa--menaiki kereta itu dari Stasiun Solo dengan tujuan Stasiun Pasar Senen. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 25 Mei lalu.
Dia kemudian berinteraksi dengan penumpang lain yang merupakan suami-istri hingga berujung dengan menantang polisi khusus kereta api (polsuska).
1. Bermula dari minta WiFi
Vice President Public Relation PT KAI Agus Komarudin menceritakan awal mula keributan yang disebabkan penumpang wanita tersebut. Awalnya, wanita itu meminta ke penumpang lain yang merupakan suami-istri.
"Penumpang tersebut awalnya meminta WiFi ke suami korban. Setelah 1 jam menggunakan WiFi, dia kembali ke tempat duduk dan mengasih uang Rp 100 ribu namun ditolak oleh suami korban," ucap Agus.
Namun, wanita itu malah memukulkan botol air mineral ke arah penumpang laki-laki. Dia juga berteriak menuduh penumpang wanita yang merupakan istri dari penumpang laki-laki itu sebagai perebut suami orang.
2. Diamankan tapi bikin ribut lagi
Kejadian itu diketahui polsuska. Wanita itu kemudian diamankan ke gerbong berbeda, tapi malah kembali lagi ke tempat semula dan mulai membuat gaduh.
"Setelah dipindahkan, pelaku balik lagi dan ngomong-ngomong sendiri dan membaca surat-surat amalan dengan nada yang keras dan meresahkan penumpang yang lain," ucap Agus.
Gara-gara itu, penumpang lain yang segerbong dengan wanita itu dipindahkan ke gerbong lain. Polsuska kemudian mulai melakukan pendekatan pada wanita itu.
"Kemudian, penumpang tersebut, oleh tim polsuska, diajak bicara baik-baik namun si penumpang tersebut tidak menerima," kata Agus.
3. Penumpang lain 'diungsikan' ke gerbong lain
Gara-gara itu, penumpang lain yang segerbong dengan wanita itu dipindahkan ke gerbong lain. Polsuska kemudian mulai melakukan pendekatan pada wanita itu.
"Kemudian, penumpang tersebut, oleh tim polsuska, diajak bicara baik-baik namun si penumpang tersebut tidak menerima," kata Agus.
4. Makin menjadi, wanita itu mengaku teman teroris
Bukannya mereda, wanita itu malah menantang polsuska. Dia mengaku sebagai kawan teroris. Dia juga menantang polsuska.
"Saya yang nantang. Teman saya yang kalian tangkap, teroris teman-teman saya, saya yang nantang," kata wanita itu.
5. Akhirnya diturunkan di stasiun terdekat
Wanita itu pada akhirnya diturunkan di Stasiun Cirebon. Dia dianggap mengganggu penumpang karena terus mengoceh tak jelas hingga menantang polsuska.
"Telah diturunkan satu orang penumpang di Stasiun Cirebon dikarenakan meresahkan penumpang lain," kata Agus.
6. Tak diserahkan ke polisi karena diduga stres
PT KAI menyebut wanita itu memiliki tiket. Namun, dia diduga stres hingga akhirnya diturunkan di Stasiun Cirebon.
"Penumpang tersebut bukan tanpa tiket, ada tiketnya kok," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Edy Kuswoyo.
Wanita itu disebut Edy stres. Saat berada di gerbong, wanita itu sampai merobek uangnya sendiri.
"Karena stres tersebut, tiketnya dan uangnya juga disobek-sobek sendiri," ucap Edy.
7. Bikin ulah lagi hingga terancam di-blacklist
Keesokan harinya yaitu pada Sabtu, 26 Mei, wanita itu lagi-lagi berulah. Dia menaiki KA Fajar Utama Yogyakarta. Dia kembali berulah hingga diturunkan di Stasiun Jatinegara.
"Info dari petugas kami bahwa yang bersangkutan mengganggu kenyamanan penumpang di atas KA pada 26 Mei 2018 penumpang tersebut naik KA 117 Fajar Utama Yogyakarta dan diturunkan di Stasiun Jatinegara," kata Agus tanpa menyebut detail kehebohan apa lagi yang disebabkan wanita itu.
Namun ke depan, Agus mengatakan jajarannya akan memasukkan wanita itu dalam daftar hitam penumpang KA. "Iya, kalau ini datanya udah, ini yang kedua kali ya, nanti bisa di-blacklist," imbuh Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar