Zaelani tak hanya tangannya yang putus, Zaelani juga mengalami luka bacok akibat tawuran yang terjadi di J; Cirendeu Raya, Ciputat, Tangsel, Sabtu (26/5/2018) dini hari. Keluarga mengatakan, Zaelani rupanya saat itu hendak melerai tawuran, bukan pihak yang terlibat.
Hal itu disampaikan oleh Yudi Cahyadi (22) yang merupakan keponakan korban. Dikatakan Yudi, posisi Zaelani bersama teman-temannya waktu itu hanya ingin menyelamatkan satu warga yang ngotot ikut tawuran.
Namun sayangnya, Zaelani yang berniat menolong salah satu temannya pun ikut menjadi korban tawuran tersebut. Zaelani dibacok hingga pergelangan tangan kanannya putus.
"Kan dia dari sini kan ada ya namanya bocah-bocah kan tidak tahu ya ngotot tetap ke sana. Zaelani ngelerai biar orang sini kagak ikut," Kata Yudi saat ditemui detikcom, Minggu (27/5/2018).
Zaelani lantas langsung dilarikan ke RS Fatmawati. Saat ini kondisi Zaelani sudah stabil.
"Terakhir tadi malam, sudah stabil," ujar Yudi.
Yudi mengatakan, keponakannya sempat menjalani operasi di RS Fatmawati. Operasi tersebut berjalan lancar.
"Operasinya lancar," sambung Yudi.
Menurut Yudi, Zaelani adalah tulang punggung keluarganya. Dia harus menghidupi ibunya dengan berjualan makanan di rumahnya. Ayah Zaelani, sudah meninggal dunia pada September 2017 lalu.
"Dia itu di rumah usaha warung. Jadi gimana ya, dia itu seperti tulang punggung keluarga sekarang. Ibunya sudah tua dan ayahnya sudah tidak ada sekitar September lalu," ungkap Yudi.
Sementara itu, Kapolres Tangsel AKBP Fredy Irawan, mengatakan, 2 pelaku tawuran yang menganiaya Zaelani sudah ditangkap. Kedua pelaku itu adalah AS dan AD. Tawuran tersebut terjadi pada Sabtu (26/5), pukul 03.00 WIB dinihari.
"Pelaku AS (Asep) (19) alias Cepot, memukul korban dengan stik golf di punggung. Sedangkan pelaku ADA (16), membacok pergelangan tangan kanan korban dengan celurit hingga putus," ucap Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fredy Irawan, saat dihubungi detikcom, Minggu (27/5).
(jor/rvk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar