Sogo4d - Fraksi-fraksi Pansus RUU Antiterorisme menyampaikan pendapatnya soal definisi terorisme dalam rapat kerja bersama pemerintah. Berbeda dengan fraksi lainnya, Fraksi PKS yang diwakili Nasir Djamil melemparkan pantun sebelum menyampaikan keputusan.
"Ular cobra membiak di hutan
Kalau malam merayap ke halaman
Terorisme musuh kemanusiaan
Harus dihadapi secara bersama," kata Nasir disambut tepuk tangan peserta rapat kerja.
Rapat yang digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2018) itu turut dihadiri Menkum HAM Yasonna Laoly dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dari tim pemerintah.
Pantun kemudian dia lanjutkan. Kali ini, salah satu pantunnya menyelipkan pesan khusus. Nasir menyebut pelaku terorisme ialah penganut ajaran agama yang 'belok'.
"Nyala api bagai jilatan
Kala angin memberi hempasan
Terorisme terus mengancam keselamatan
Agama dibelokan jalan kekerasan," ujarnya kembali disambut tepuk tangan.
Tidak sampai disitu, Nasir melemparkan tiga pantun lainnya. Ketiganya masih berkaitan dengan aksi terorisme.
"Ayam terkurung dalam kurungan
Melihat burung terbang di awan
Berantas teoris dengan peperangan
Teroris tumbuh bagai cendawan," tutur Nasir.
"Racun dikirim lewat bingkisan
Jangan dikira bingkisan makanan
Teroris butuh pendekatan kemanusiaan
Jangan bertindak sesuai pesanan," sambungnya lagi.
"Kalau menunggang sapi karapan
Jangan berlari di luar pinggiran
Gagah perkasa Densus 88
Berantas teroris seperti jagoan," tutupnya.
Pantun-pantun itu disambut meriah oleh para hadirin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar