Minggu, 09 Februari 2020

Tentara Thailand Curi Senjata di Gudang Militer Sebelum Berondong Tembakan


Tentara pelaku penembakan massal di Mal Terminal 21 di Kota Korat, Thailand telah ditembak mati. Pelaku menggunakan senjata curian untuk melakukan aksi btrutal itu.
Sambal - Seperti dilansir AFP, Minggu (9/2/2020), pelaku bernama Jakrapanth Thomma, tentara di Thailand berpangkat sersan mayor. Insiden berdarah ini dimulai pada Sabtu (9/1) sore di rumah seorang perwira senior ketika Jakrapanth menembak tiga orang, salah satu di antaranya juga seorang tentara.
Di sana Jakrapanth menggunakan senjata-senjata yang dicuri dari gudang militer untuk memberondong orang-orang di pusat kota. Jakrapanth juga memamerkan aksinya itu melalui postingan Facebooknya, yang memetakan serangan dari barak tentara ke mal kota. Tapi motifnya tetap tidak jelas.\
Peerapong Chatadee, salah seorang saksi menceritakan adegan berdarah tersebut. Dia juga turut menyelamatkan korban.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata Peerapong Chatadee.
"Aku hanya merasa sangat sedih. Dia adalah seorang prajurit, dia seharusnya tidak menembaki orang yang tidak bersenjata," ungkapnya.
Sebelumnya, pelaku bersembunyi di sebuah mal setelah hampir 17 jam. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang masih terperangkap di dalam mal ketika pelaku sepanjang malam bersembunyi.
Dalam upaya melumpuhkan pelaku, terdengar tembakan-tembakan ketika pasukan komando Thailand mengepung mal tersebut saat masuk waktu fajar. Beberapa jam setelahnya, dinas keamanan Thailand menyerbu lantai dasar dan membebaskan puluhan pembeli yang terkejut amukan berdarah tentara tersebut.
"Dia ditembak mati tiga puluh menit yang lalu (200 GMT), " kata kepala Divisi Penindasan Kejahatan Jirabhob Bhuridej kepada AFP.
Seorang juru bicara polisi menambahkan, komando dari unit elit polisi Thailand yang berhasil melumpuhkan pria bersenjata itu, setelah operasi yang melibatkan ratusan personel keamanan.
"Korban tewas resmi adalah 20 dan terluka 42, sembilan dalam operasi," ujar seorang dokter Korat, Narinrat Pitchayakamin, mengatakan kepada wartawan, merevisi jumlah kematian awal 21.
Wakil Perdana Menteri Anutin Charnvirakul mengatakan, dalam kejadian ini, seorang perwira polisi yang ambil bagian dalam serangan melumpuhkan pria bersenjata tersebut dilaporkan tewas.
"Dia telah dipukul dan sayangnya, dia tidak bisa melakukannya," kata Anutin.
Klik Disini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar