Waketum PD Syarief Hasan menyebut sanksi untuk Demiz memang belum ditetapkan. Akan tetapi, jika merujuk Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai, para pembelot keputusan partai tergolong melakukan pelanggaran berat.
"Ya tentunya kan ada aturan yang baku di partai. Tergantung daripada bobot kesalahannya kalau dianggap salah. (Sanksi) Ya macam-macam. Kalau terlalu berat ya konsekuensinya berat," kata Syarief di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018). "Kalau menurut saya berat," sebut Syarief menjawab pertanyaan apakah mendukung lawan konstestasi politik merupakan pelanggaran berat.
Syarief berbicara soal sanksi berat bukan hanya ditujukan ke Demiz. Selain Demiz, Ketua DPD PD Papua Lukas Enembe secara pribadi menyatakan dukungan ke pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Ada kabar Dewan Kehormatan PD telah dan akan memanggil kader-kader yang membelot dari keputusan partai. Syarief tak bisa memastikannya. Bagi Syarief, adalah tugas Dewan Kehormatan untuk membina kader agar taat putusan partai.
"Memang di Partai Demokrat itu diwajibkan setiap kader harus loya
l kepada partai apapun yang diputuskan pimpinan. Memang fatsunnya demikian," jelas anggota Komisi I DPR itu.
Syarief menegaskan seluruh kader Demokrat harus komit dan loyal ke pimpinan serta keputusan partai. Soal sikap Demiz dan Lukas, ia berharap ini hanya miskomunikasi.
"Kita harapkan ini hanya berita yang perlu diklarifikasi. Mungkin tidak sepenuhnya benar," pungkas Syarief.
Syarief menegaskan seluruh kader Demokrat harus komit dan loyal ke pimpinan serta keputusan partai. Soal sikap Demiz dan Lukas, ia berharap ini hanya miskomunikasi.
"Kita harapkan ini hanya berita yang perlu diklarifikasi. Mungkin tidak sepenuhnya benar," pungkas Syarief.
Klik disini : daftar Baru






Tidak ada komentar:
Posting Komentar