Fahri mengatakan, dirinya memang sengaja mencari kesempatan untuk bisa bicara dengan Jokowi dalam acara buka puasa bersama tersebut. Dia ingin menyampaikan pesan khusus terkait kinerja pemerintahan.
"Saya mencari kesempatan untuk berbicara kepada Pak Jokowi, karena memang saya pernah mengingatkan Presiden di awal pemerintahannya tentang ancaman kepada ekonomi," kata Fahri kepada detikcom, Selasa (29/5/2018).
"Pak Jokowi mewarisi suatu ekonomi yang relatif baik. Karena di zaman Pak SBY itu kita melompati APBN itu sampai dua kali, tiba-tiba sekarang terjadi stagnasi. Pertumbuhan kita itu relatif melambat dan pertumbuhan 5 persen itu hanya bisa mengungkit APBN dari sekitar Rp 2.039 triliun pada awal Pak SBY, sekarang itu menjadi hanya sekitar Rp 2.240 triliun. Jadi 4 tahun itu kita hanya bisa mendapat Rp 200 triliun," katanya.
Kepada Jokowi, Fahri menyampaikan bahwa pemerintah saat ini mewarisi keadaan ekonomi yang relatif baik dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini terlihat dari meningkatkan APBN semasa pemerintahan SBY.
Fahri mengatakan, stagnasi tersebut sudah dia sampaikan ke Jokowi di awal masa pemeritahannya. Saat itu, kata Fahri, dia juga menyampaikan tantangan terbesar Indonesia adalah persoalan penegakan hukum, terutama di bidang korupsi.
"Nah, stagnasi ini sudah saya ungkapkan dari awal kepada beliau, bahwa tantangan kita itu adalah penegakan hukum. Dan khususnya saya katakan kepada beliau, peegakan hukum pada pemberantasan korupsi," katanya.
Dikatakan Fahri, usai dirinya menyampaikan mengenai situasi tersebut, Jokowi bertanya apa usulan darinya. Fahri pun menyampaikan usulan terkait dengan undang-undang.
"Saya katakan kepada beliau, ini baru saja ada undang-undang pemberantasan terorisme. Konsepnya itu bisa dipakai untuk memberantas korupsi. Karena yang diperlukan dalam memberantas korupsi itu adalah lembaga yang mengkoordinir sebagai leadership dalam pemberantasan korupsi. Itu yang tidak ada sekarang ini. Seharusnya ada semacam BNPT dalam pemberantasan korupsi," jelas Fahri.
Itulah ternyata pembicaraan antara Fahri dan Jokowi di sela acara buka puasa bersama di kediaman Bambang Soesatyo tersebut.
"Intinya saya mengingatkan bahwa, 6 bulan setelah beliau dilantik atau bahkan kurang, saya sudah mengatakan ini dan saya mengingatkan kembali," katanya.
Fahri dan Jokowi terlihat akrab dan mesra saat buka puasa bersama di kediaman Bambang Soestyo. Fahri duduk di sebelah kanan Jokowi. Keduanya tampak terlibat perbincangan. Senyum juga terpancar dari Fahri saat berbincang dengan Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar