Kamis, 24 Mei 2018

Rencana Pertemuan Trump-Kim Jong Un yang Kini Kandas

Sogo4d - Presiden AS Donald Trump selalu berseteru dengan pimpinan tertinggi Kim Jong-Un. Namun keduanya akan bertemu saat Trump menerima utusan pejabat senior Korea Selatan di Washington.

Pejabat senior Korsel itu menyampaikan sepucuk surat dari pemimpin Korea Utara untuk Donald Trump pada bulan Maret. Pertemuan ini akan digelar bulan Mei, namun tempat pertemuan belum ditentukan. Pertemuan ini akan menjadi bersejarah bagi kedua negara.

9 Maret 2018

Trump menerima undangan untuk bertemu secara langsung Kim Jong-Un. Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/3), Trump mengungkapkan hal itu usai bertemu utusan Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-Yong yang menjabat Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel di Ruang Oval Gedung Putih, pada Kamis (8/3) waktu setempat.

"Kim Jong-Un berbicara soal denuklirisasi dengan perwakilan Korea Selatan, bukan hanya pembekuan. Juga, tidak ada uji coba rudal oleh Korea Utara selama periode waktu ini," ucap Trump via akun Twitternya, @realDonaldTrump.

5 Mei 2018

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memutuskan soal waktu dan tempat untuk pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Trump akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat ini.

"Kami kini telah memiliki tanggal dan kami telah mendapatkan sebuah lokasi, kami akan mengumumkan itu segera," ujar Trump kepada para wartawan mengenai rencana pertemuannya dengan Kim, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/5/2018).

7 Mei 2018

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un kemungkinan akan bertemu di Singapura. Trump menyatakan AS dan Korut telah menyepakati tanggal dan lokasi untuk pertemuan dirinya dengan Kim Jong-Un.

Seperti dilansir AFP, Senin (7/5), surat kabar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, melaporkan bahwa pertemuan tingkat tinggi antara Trump dan Kim Jong-Un akan digelar pada 'pertengahan Juni'. Namun Chosun Ilbo tidak menjelaskan lebih lanjut soal peluang Singapura menjadi lokasi pertemuan Trump dan Kim Jong-Un.

16 Mei 2018

Korea Utara mengancam untuk menarik diri dari pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump jika Amerika bersikeras secara sepihak mengharuskan Korut untuk menghentikan program senjata nuklir mereka.

Dilansir BBC, Rabu (16/5). Dalam pernyataan yang penuh kemarahan, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara menuduh AS terus melontarkan pernyataan sembrono dan memiliki niat busuk.

Dia mengarahkan telunjuk pada Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton. "Kami tidak menyembunyikan perasaan muak kami terhadapnya," kata Kim Kye-Gwan.

24 Mei 2018

Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un. Pernyataan pembatalan pertemuan itu diumumkan Donald Trump lewat akun Twitternya, Kamis (24/5/2018).

Trump mengatakan, pembatalan itu dilakukan karena ada pernyataan dari pihak Korut yang tidak bisa diterima dirinya.

"Berdasarkan kemarahan dan perselisihan yang ditunjukan oleh statement anda baru-baru ini, saya merasa itu tidak pantas," tulis Trump dalam sebuah surat yang diunggah di akun Twitternya. Surat itu berkop Gedung Putih alias 'The White House', dibuat di Washington, tertanggal hari ini, 24 Mei 2018.

Berikut adalah bunyi terjemahan surat tersebut:

Yang Terhormat,
Kim Jong Un
Kepala Negara Republik Rakyat Demokratik Korea,
di Pyongyang

Kepada Bapak Kepala Negara

Kami sangat mengapresiasi waktu, kesabaran, dan usaha Anda dengan menghormati negosiasi kita dan diskusi yang digelar dalam pertemuan yang telah lama direncanakan oleh kedua belah pihak. Sedianya, pertemuan dijadwalkan akan digelar di Singapura pada 12 Juni nanti. Kami telah diberitahu bahwa pertemuan itu diminta oleh Korea Utara, namun bagi kami itu sangat tidak relevan.

Saya sangat mengharapkan untuk berada di sana dengan Anda. Sayangnya, berdasarkan pada kemarahan yang amat sangat dan permusuhan terbuka yang terlihat lewat pernyataan terakhir Anda, saya merasa itu tidak pantas pada saat ini untuk mengadakan pertemuan itu.

Maka, izinkan saya lewat surat ini menyatakan bahwa pertemuan di Singapura tak akan dilaksanakan, demi kebaikan kedua belah pihak tanpa merugikan dunia. Anda berbicara tentang kemampuan nuklir Anda, namun punya kami sangat besar dan berkekuatan dahsyat dan saya berdoa kepada Tuhan mereka tak akan pernah menggunakannya.

Saya merasa dialog yang indah dibangun antara saya dan Anda, dan terutama dialog adalah cara yang utama. Suatu hari nanti, saya sangat berharap bisa bertemu dengan Anda. Namun sementara waktu, saya berterima kasih atas pelepasan sandera yang saat ini sudah bersama keluarga mereka. Itu adalah gestur yang sangat indah dan sangat saya apresiasi.

Apabila Anda berubah pikiran soal pertemuan penting itu, silakan tak perlu ragu untuk menelepon saya atau menulis surat. Dunia, dan Korea Utara khususnya, telah kehilangan peluang besar untuk mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dan kejayaan. Peluang yang terlewatkan ini merupakan momen yang sungguh menyedihkan dalam sejarah.

Hormat kami,
Donald Trump
Presiden Amerika Serikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar